Sejumlah massa dari berbagai elemen organisasi melakukan aksi theaterikal #saverohingya di kawasan CFD, Bunderan HI, Jakarta, Minggu (3/9/2017). Dalam aksi theaterikal sebagai bentuk solidaritas warga Indonesia atas tragedi kemanusiaan muslim Rohingya dan mengutuk kekerasan, pembunuhan terhadap etnis muslim Rohingya yang dilakukan oleh Militer Myanmar. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Ratusan buruh Gerakan Pekerja Muslim Indonesia (GPMI) berencana melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta, Rabu (6/9).

Presidium GPMI Mirah Sumirat dalam siaran persnya, akan menyampaikan tujuh Resolusi Buruh Indonesia kepada pemerintah Myanmar.

Tujuh resolusi itu adalah mengutuk dengan keras pembantaian etnis Rohingnya oleh pemerintah dan militer Myanmar, stop pembantaian, diskriminasi dan upaya kekerasan penyelesaian masalah Rohingnya dalam segala bentuknya, pengakuan etnis Rohingnya sebagai bagian dari warga negara Myanmar.

Berikutnya, tindak tegas dan proses secara hukum bagi penjahat kemanusiaan dalam tragedi Rohingnya, kembalikan para manusia perahu dan pencari suaka yang terdampar di berbagai negara dan dijamin kehidupannya tidak ada diskriminasi dan intimidasi di Rakhine.

Pemerintah Myanmar harus dan segera membuka akses seluas-luasnya untuk masuknya bantuan kemanusiaan berupa medis, obat-obatan, sandang pangan, air bersih, bantuan pendidikan dari pihak luar.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu