Sydney, Aktual.com – Sekitar 600 perusahaan terbesar di Australia, termasuk Qantas dan Glencore, tidak membayar pajak pendapatan pada tahun anggaran 2013-2014, kata data pada Kamis (17/12) saat pemerintah berjanji tetap menangani celah, yang digunakan untuk mengemplang.
Terdapat dorongan dunia, termasuk di Australia, bagi perusahaan besar setempat dan asing untuk berhenti menggunakan struktur, yang mengelabui, untuk menghindari atau menurunkan beban pajak mereka, yang membuat pemerintah kehilangan bermilyar dolar pendapatan.
Rincian pajak sekitar 1.500 perusahaan besar dikeluarkan oleh Kantor Perpajakan Australia (ATO) sebagai langkah maju dalam meningkatkan keterbukaan pajak perusahaan, kata Komisaris Kantor Perpajakan, Chris Jordan.
Jordan juga mengatakan, perusahaan yang tidak dikenai tagihan pajak tidak perlu menghindari pembayaran, dia memperingatkan perusahaan asing, beberapa di antaranya menghadapi penyelidikan parlemen pada tahun ini terkait pengecilan pajak, bahwa pengaturan agresif mereka akan diperiksa.
“Beberapa perusahaan milik asing sangat agresif dalam bagaimana mereka merancang operasinya,” katanya, seperti diberitakan AFP.
“Kami akan terus menantang pengaturan-pengaturan yang lebih agresif untuk menunjukkan bahwa kami bersikap tegas tentang memastikan perusahaan tidak bermain secara tidak bertanggung jawab. Jika mereka melakukannya, mereka dapat memperkirakan akan mendapat tantangan,” tambahnya.
Australia baru saja mengesahkan undang-undang untuk mengangkat persyaratan transparansi yang juga akan memperlihatkan penyingkapan yang dibutuhkan kepada para perusahaan swasta dengan keuntungan senilai 200 juta dolar Australia (144 juta dolar Amerika).
Data itu menunjukkan Apple meraup keuntungan senilai 6,2 miliar dolar Australia di Australia pada tahun 2013-2014, namun hanya memiliki penghasilan kena pajak sebesar 247,4 juta dolar Australia dan tagihan pajak sebesar 74,1 juta dolar Australia.
Raksasa komoditas Swiss, Glencore, mencatat total pendapatan sekitar 17,4 miliar dolar Australia dalam tempo yang sama untuk tiga produk mereka, namun tidak membayar pajak apa pun.
Begitu pula dengan perusahaan penerbangan Australia, Qantas, dan perusahaan bahan bakar ExxonMobil Australia menjadi perusahaan setempat yang meraup keuntungan bermilyar-milyar namun tidak membayar pajak pada 2013-2014.
Asisten Perbendaharaan Kelly O’Dwyer mengatakan Australia telah bekerja dengan G20 dan Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi untuk menutup jalan keluar yang digunakan para perusahaan multinasional untuk menyelinap menghindari pajak, dan memperkuat kekuatan ATO.
“Sangatlah penting bahwa para perusahaan multinasional untuk membayar jatah pajak mereka dan itulah mengapa pemerintah bertindak cepat untuk memimpin debat ini melalui G20,” katanya kepada media pada Kamis.
Senator dari oposisi Partai Buruh, Sam Dastyari, yang mengepalai penyelidikan pajak, mengatakan data itu mendukung kebutuhan akan undang-undang yang lebih kuat untuk menghentikan perilaku tersebut.
Artikel ini ditulis oleh: