Petani memanen sawi di kawasan Pakis, Magelang, Jateg, Minggu (19/6). Petani mengaku produksi sayuran sawi anjlok sekitar 50 persen akibat anomali cuaca sejak beberapa pekan terakhir. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/nz/16.

Cianjur, Aktual.com – Ratusan petani sayur mayur di Cianjur, Jawa Barat, terancam gagal panen akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.

Para petani itu pun dibayang-bayangi kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Pasalnya sebelum masuknya musim panen, intensitas hujan mulai tinggi sehingga tanaman sayur mayur berbagai jenis rentan terserang hama dan rusak.

“Tingginya intensitas hujan membuat tanaman seperti sawi, tomat, cabai, bawang daun dan kol, rusak dan rentan terserang hama penyakit, sehingga tanaman petani terncam gagal panen,” kata Rohiman (48) petani di Kecamatan Gekbrong, Senin (12/11).

Musim penghujan kali ini, menjadi masa sulit bagi petani sayur mayur karena sebagian besar tanaman hortikultura rentan terhadap hujan dengan intensitas tinggi.

“Intensitas hujan yang tinggi banyak tanaman yang rusak dan mati, pada musim hujan seperti saat ini, tanaman rentan terserang penyakit meskipun telah diberi insektisida,” katanya.

Ia menjelaskasn, tanaman cabe paling rentan terkena seperti pathek yang mengakibatkan busuk buah dan sulit diobati. Sehingga petani hanya bisa pasrah dan melakukan panen lebih cepat.

“Kami khawatir kalau sudah gagal panen, petani akan kesulitan untuk mencari modal guna menanam kembali ladang mereka termnasuk saya,” katanya.

Ia dan ratusan petani di wilayah tersebut berharap, pemerintah daerah dapat membantu minimal pengadaan bibit untuk menanam kembali ladang mereka.

Sementara hal yang sama dikeluhkan petani sayur mayur di Kecamatan Cipanas, mereka tidak menyangka musim penghujan datang lebih cepat karena tanaman yang mereka tanam baru menjelang panen.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan