Jakarta, Aktual.com – Menyikapi tragedi pesta demokrasi lima tahunan yang menelan ratusan jiwa orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Putri mendiang Presiden Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau yang lebih dikenal sebagai Titiek Soeharto mengajak seluruh aktivis pejuang demokrasi yang hadir di Rumah Perjuangan Rakyat untuk membentuk Tim Pencari Fakta melalui dialog yang dibangun dengan tokoh aktivis Hariman Siregar guna mengungkap misteri di balik kematian ratusan petugas KPPS.

Pasalnya, putri Presiden ke-2 Republik Indonesia itu menduga ada sesuatu yang tidak wajar di balik peristiwa meninggalnya ratusan orang petugas KPPS yang bertugas.

Hal itu pun diamini oleh tokoh aktivis, Hariman Siregar yang menegasakan bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sudah menyampaikan hal tersebut KPU untuk dilakukan investigasi.

“Jadi kita memang mesti ada penjelasan itu (misteri di balik kematian ratusan petugas KPPS-red). Tim FKUI dari sekolah saya sudah mendatangi KPU, mereka sudah minta supaya dilakukan investigasi,” tegas Hariman saat berdialog dengan Titiek Soeharto dalam acara syukuran miladnya yang di gelar di Rumah Perjuangan Rakyat, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu 4/5/2019.

Pasalnya, Hariman juga tidak memungkiri bahwa penyelenggaraan pemilu kali ini adalah yang terburuk dalam sejarah demokrasi di Indonesia.

“Memang kalau kita bilang bobrok, ya memang bobrok,” ujarnya.

“Itulah sikap bangsa kita yang kadang-kadang tidak menghargai nyawa,” sambungnya.

Berikut cuplikannya:
Laporan: Warnoto