TOPSHOT - An aerial view shows the earthquake and tsunami devasted neighbourhood in Palu, Indonesia's Central Sulawesi on October 1, 2018. - The death toll from the Indonesian quake-tsunami nearly doubled to 832 but was expected to rise further after a disaster that has left the island of Sulawesi reeling. (Photo by JEWEL SAMAD / AFP)

Sigi, Aktual.com – Sebanyak 190.180 warga korban gempa di Kabupaten Sigi masih bertahan di lokasi pengungsian pada Rabu.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi Gayus Sampe mengatakan para pengungsi tersebar di 12 dari 16 kecamatan yang terdampak bencana pada 28 September lalu.

Warga yang terdampak bencana tinggal di lokasi pengungsian di Kecamatan Biromaru, Dolo, Marawola, Dolo Selatan, Kulawi, Lindu, Pipikoro, Kulawi Selatan, Konovaro, Gumbasa, Tanambulava, Dolo Barat, Palolo, Kinovaro dan Nokilalaki.

Sampai saat ini, kata Gayus, sebagian warga belum mau kembali ke rumah meski tempat tinggal mereka hanya mengalami kerusakan ringan atau sama sekali tidak rusak.

Warga memilih tinggal sementara di lokasi pengungsian meski hanya berteduh di tenda-tenda dan makan seadanya karena takut gempa datang lagi.

Gempa-gempa susulan kecil sampai sekarang kadang masih terjadi, dan setiap kali merasakan getaran warga yang tinggal di dalam tenda langsung berhamburan keluar.

“Saya baru akan kembali pulang jika kondisi sudan benar-benar normal. Artinya sudah tidak ada gempa susulan,” kata Ny Mety, warga Desa Bolapapu di Kecamatan Kulawi.

Barnabas, warga Kecamatan Lindu, juga demikian. Ia mengaku lebih tenang tinggal di tenda darurat ketimbang pulang ke rumah dengan kekhawatiran menghadapi dampak gempa.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan