Gorontalo, Aktual.com – Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari mengatakan, sebanyak 277 unit rumah warga terendam banjir di tiga kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Rumah-rumah yang terendam tersebut berada di Desa Tuloa, Desa Desa Kopi, dan Desa Bendungan di Kecamatan Bulango Utara.
Banjir juga melanda Desa Ayola Telango di Kecamatan Bulango Selatan, dan Desa Oata di Kecamatan Bulango Ulu, serta membuat rumah-rumah warga di wilayah tersebut terendam.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bone Bolango per Jumat (5/11) pukul 08.15 WIB, terdapat 368 kepala keluarga (KK) atau 1.231 jiwa terdampak banjir.
Ketinggian muka air pada saat terjadi banjir berkisar antara 30-150 sentimeter.
BPBD Kabupaten Bone Bolango menginformasikan banjir saat ini sudah surut di semua lokasi, dan berupaya memberikan penanganan darurat berupa distribusi logistik bagi para warga yang terdampak, dengan menggunakan moda transportasi roda dua maupun roda empat.
Selain itu, koordinasi dengan pemerintah setempat juga terus dilakukan untuk mengantisipasi adanya banjir susulan mengingat potensi curah hujan yang tidak menentu.
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, hingga Minggu (7/11) mendatang, Kabupaten Bone Bolango masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan dapat disertai petir di siang hari.
Sementara itu, analisa potensi risiko melalui inaRISK menunjukkan Kabupaten Bone Bolango memiliki potensi risiko banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
Sebanyak 12 kecamatan berpotensi mengalami banjir, termasuk Kecamatan Bulango Utara, Kecamatan Bulango Selatan dan Kecamatan Bulango Ulu.
Dalam menyikapi kondisi tersebut, BNPB mengimbau para pemangku kepentingan untuk menyampaikan informasi peringatan dini melalui jaringan komunikasi digital maupun jaringan frekuensi radio agar lebih meningkatkan waspada dan kesiapsiagaan.
Informasi peringatan dini bencana dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan langkah kesiapsiagaan di tingkat keluarga maupun tingkat pemerintahan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu