Terlihat warga masih melakukan aktivitas didalam rumah dan diluar rumah walaupun banjir menggenangi di pemukiman padat yang berada Kampung Melayu, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Kamis (10/3/2016). Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor pada Senin (7/3/2016) mengakibatkan volume air di kali Ciliwung meningkat dan kembali mengakibatkan banjir di daerah bantaran kali.

Madiun, Aktual.com – Ratusan rumah warga di Kota Madiun, Jawa Timur terendam banjir setinggi hingga hampir satu meter akibat hujan deras yang mengguyur pada Rabu (23/3) hingga Kamis dini hari.

Data BPBD setempat mencatat terdapat empat kelurahan di Kota Madiun yang terkena banjir. Yakni Kelurahan Pilangbango, Rejomulyo, Tawangrejo dan Kelun yang semuanya di Kecamatan Kartoharjo.

Warga Kelurahan Kelun, Kustina Dewi di Madiub, Kamis mengatakan air luapan dari Kali Piring mulai menggenangi jalan pada Rabu malam sekitar pukul 23.00 WIB.

“Setelah itu, secara perlahan, air masuk ke dalam rumah. Kalau di dalam rumah ketinggian air hanya sekitar 40 centimeter, sedangkan di jalan bisa hampir satu meter,” ujar Dewi kepada wartawan.

Menurut dia, banjir akibat luapan Kali Piring dan air kiriman dari wilayah Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, selalu terjadi setelah hujan deras turun selama beberapa jam.

“Biasanya kalau hujan beberapa jam pada malam hari, air kiriman dari Tempursari mesti meluap ke Kelun dan sekitarnya. Namun, kali ini yang terparah karena ketinggian air mencapai satu meteran,” kata dia.

Ia mengira banjir di wilayah Kelun, Rejomulyo, Tawangrejo, dan Pilangbango disebabkan karena tanggul Kali Piring yang berada di Kelurahan Pilangbango tidak mampu menampung luapan air dari wilayah lereng Gunung Wilis.

“Sehingga, air sungai tersebut meluber ke jalan dan perumahan warga. Sejak semalam, warga sudah bersiaga menaikkan sejumlah peralatan rumah tangganya. Petugas BPBD juga patroli memantau ketinggian air di kali,” kata dia.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun Suwarno mengatakan ketinggian air banjir di wilayah Kelun, Rejomulyo, Tawangrejo, dan Pilangbango bervariasi yakni mulai dari setengah meter hingga hampir satu meter di beberapa titik.

Banjir juga memutuskan akses jalan alternatif penghubung Kota Madiun dengan Kabupaten Madiun yang melalui Kelurahan Rejomulyo menuju Desa Dimong dan Sedangrejo, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun.

“Petugas masih melakukan pemantauan apakah banjir masih berlangsung. Kami berharap siang ini sudah surut,” kata Suwarno.

Sementara, banjir juga melanda sejumlah desa di tiga kecamatan di Kabupaten Madiun yakni Tempursari di Kecamatan Wungu, Desa Dimong dan Sendangrejo di Kecamatan Madiun, dan serta beberapa desa di Kecamatan Wonoasri.

“Ketinggian air juga bervariasi. Ada yang mencapai 60 centimeter bahkan 80 centimeter,” kata seorang warga Desa Tempursari, Wijaya.

Bajir tersebut akibat air kiriman setelah hujan deras menguyur wilayah Madiun, terutama di bagian lereng Gunung Wilis.

Meski sudah tidak masuk ke dalam rumah, air masih menggenang di jalan hingga mengganggu lalu lintas di jalur alternatif penghubung Kota Madiun dengan Kabupaten Madiun. Banyak kendaraan yang mogok, namun banyak juga warga yang memilih balik arah.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara