Para buruh sebelum melakukan aksi ke Istana para menyempatkan Sholat Jumat berjama'ah, di Jakarta, Jumat (30/10/2015). Para buruh menilai peraturan PP no 78 tahun 2015 tentang Pengupahan tidak berpihak kepada buruh.

Sampit, Aktual.com – Ratusan umat Islam di Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengikuti shalat kusuf atau shalat gerhana matahari meski kondisi kota sedang diguyur hujan deras.

“Kita tetap laksanakan shalat meski hari masih hujan,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kotawaringin Timur, H Samsudin sebelum pelaksanaan shalat kusuf di Sampit, Rabu (9/3).

Shalat kusuf dilaksanakan di masjid Al Madinatul Madinatul Mubaroqah atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kota.

Shalat di masjid yang berjarak hanya sekitar 10 meter dari ikon kota patung jelawat ini dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia Kotawaringin Timur, KH Abdul Hadi Riduan mulai pukul 06.30 WIB.

Gerhana matahari total di Sampit diperkirakan terjadi mulai pukul 06:23 WIB. Puncak gerhana diperkirakan terjadi pukul 07:27 dengan durasi selama 2,08 menit dan gerhana berakhir pada pukul 08:44 WIB.

Hujan dikhawatirkan akan membuat rangkaian acara yang disiapkan akan terganggu. Usai shalat kusuf, acara diisi dengan pertunjukan tari tradisional yang menampilkan tari pesisir dan tari pedalaman. Acara ini dilaksanakan objek wisata ikon kota patung jelawat oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan menggandeng sejumlah kelompok tari.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara