Karangasem, Aktual.com – Gunung Agung telah ditingkatkan statusnya menjadi awas pada Jumat (22/9) malam pukul 20.30 WITA. Ribuan warga berbondong-bondong mengungsi. Namun rupanya ada pula warga yang masih enggan mengungsi. Salah satunya warga di Dusun Paleg, Desa Ban, Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem, Bali.
Jumlahnya tak tanggung-tanggung, ada ratusan. “Mereka satu dusun terdiri dari 170 KK. Lebih dari 100 jiwa,” jelas Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Kegawatdaruratan Pusdalops BPBD Bali, I Komang Kusumaedi, Minggu (24/9).
Kusumaedi menemui mereka secara langsung. Ia mengaku membutuhkan waktu lama untuk merayu warga agar mau mengungsi. Sayang, usahanya tak berhasil. “Saya sampai tiga jam merayu mereka, tetap tidak mau turun. Beberapa warganya ada yang mau turun. Tapi sebagian besar tidak mau mengungsi,” ujarnya.
Rupanya, warga di sini memiliki kesepakatan jika satu orang turun mengungsi, maka semua akan mengikutinya. “Kalau satu orang saja tidak mau mengungsi, semua tidak akan mengungsi. Nah, mayoritas warga di sana belum mau mengungsi,” papar dia. Padahal, Kusumaedi melanjutkan, Dusun Paleg, Desa Ban, Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem masuk dalam peta zona merah Kawasan Rawan Bencana III (KRB III).
Lalu, apa yang membuat warga enggan mengungsi? Menurut Kusumaedi, dari hasil komunikasinya dengan warga mereka enggan mengungsi lantaran Gunung Agung belum meletus. “Katanya karena Gunung Agung belum meletus. Nanti kalau sudah meletus kami akan hubungi bapak, begitu,” ceritanya.
Kusumaedi tak menyerah. Meski ia turun ke posko tanggap darurat, namun ia akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengevakuasi paksa warga. “Kami akan meminta bantuan polisi untuk meminta evakuasi paksa warga,” demikian Kusumaedi.
Laporan Bobby Andalan, Bali
Artikel ini ditulis oleh: