“Kami mengingkan adanya langkah konkrit dari Pertamina, sudah jelas kebocoran yang terjadi itu pipa milik Pertamina,” katanya Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara meminta Pertamina menurunkan alat berat untuk mempercepat penggalian agar kebocoran pipa penyalur minyak mentah cepat tertangani sehingga dampaknya tidak semakin meluas.

Dengan lambannya penanganan kebocaran pipa penyalur minyak mentah tersebut juga berdampak pada tambak dan belat milik masyarakat, serta 10.000 bibit tanaman bakau ikut tercemar minyak mentah akibat kebocoran pipa penyalur minyak mentah milik Pertamina.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby