Palembang, Aktual.com — Ratusan warga Kota Palembang dan sejumlah daerah di Sumatera Selatan lainnya mulai terserang penyakit infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA karena tidak kuat menghirup udara yang tercemar polusi asap kebakaran hutan dan lahan.

“Berdasarkan data yang dihimpun aktivis lingkungan di Kota Palembang dan sejumlah daerah lainnya, selama Agustus 2015 terdapat ratusan warga yang mulai terserang penyakit ISPA. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan karena dapat merugikan masyarakat,” kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Wilayah Sumatera Selatan Hadi Jatmiko di Palembang, Minggu (30/8).

Menurut dia, pada setiap musim kemarau, Kota Palembang dan sekitarnya selalu mengalami bencana kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan.

Untuk menghadapi masalah yang menjadi “langganan” pada setiap musim kemarau itu, diharapkan pemerintah daerah setempat melalui instansi terkaitnya melakukan berbagai tindakan yang dapat meningkatkan kemampuan masyarakat melakukan adaptasi terhadap udara yang tercemar asap dari kebakaran hutan dan lahan itu.

Selain itu melakukan berbagai langkah antisipasi sehingga masalah kabut asap bisa ditekan seminimal mungkin dan tidak menyengsarakan masyarakat, katanya.

Dia menjelaskan, dalam kondisi udara berkabut asap sekarang ini, terdapat beberapa kelompok masyarakat rentan terserang penyakit atau tidak kuat menghirup udara yang tercemar itu.

Kelompok masyarakat yang perlu mendapat perhatian dan perlindungan kesehatannya di antaranya anak-anak, kaum perempuan, dan lanjut usia.

Melihat kondisi kabut asap yang akhir-akhir ini semakin pekat, pemerintah daerah seharusnya mulai membuat kebijakan meliburkan sekolah, membagikan masker, dan pelayanan kesehatan secara gratis di kawasan permukiman penduduk, ujarnya.

Sementara sebelumnya Kepala Puskesmas Merdeka Palembang dr Desty Alsen mengatakan dalam sepekan terakhir pihaknya mulai dikunjungi masyarakat yang mengeluhkan gangguan penyakit ISPA dan batuk akibat alergi asap.

“Dalam sepekan terakhir, setiap hari ada 10-20 orang yang berobat di puskesmas ini mengeluhkan gangguan pada saluran pernafasannya dan batuk-batuk,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: