Jakarta, Aktual.co — Presiden Kuba Raul Castro mengatakan kepada parlemen bahwa pemerintahannya bersedia mengadakan dialog timbal-balik mengenai semua topik dengan Amerika Serikat.
“Kami menyampaikan keinginan kami bagi dialog timbal-balik dan saling menghormati mengenai semua ketidaksepakatan,” kata Castro.
Pihaknya memiliki keyakinan kuat dan banyak keprihatinan mengenai apa yang terjadi di Amerika Serikat mengenai demokrasi dan hak asasi manusia. Namun Kuba akan memelihara kontak dengan Pemerintah AS dengan semangat membangun dan saling menghormati.
Pidatonya di Majelis Nasional disampaikan setelah pengumuman melalui televisi oleh kedua pemerintah pada Rabu (18/12) bahwa Kuba dan Amerika Serikat akan membuka kembali kedutaan besar dan saling mengirim duta besar untuk pertama kali dalam lebih dari 50 tahun.

Artikel ini ditulis oleh: