Sibolga, Aktual.com — Kemarau yang melanda daerah pantai barat, khususnya di dua daerah, Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah menimbulkan keresahan warga.
Pasalnya, di musim tersebut, pembakaran lahan kerap terjadi. Kebakaran dipastikan akan memicu kabut asap seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu di sepanjang tahun 2015.
“Sudah tentu kita khawatir, baru beberapa bulan lalu, kita masih ingat kabut asap yang terjadi berbulan-bulan, itu kan karena pembakaran lahan,” ujar Suryadi Ndruru, warga Kelurahan Aek Muara Pinang, Kecamatan Sibolga Selatan kepada Aktual.com, Kamis (18/2).
Kekhawatiran serupa diungkapkan Hendrik Sigalingging, penduduk Desa Tapian Nauli I, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah. Menurut Hendrik, harus ada larangan tegas berikut sanksi tegas terhadap pelaku pembakaran lahan dan hutan.
“Ya, menurut saya, sekalipun itu lahannya, dia tidak boleh membakar seenaknya saja, karena akibat pembakarannya itu dirasakan banyak orang. Jadi harus ada larangan yang tegas sekaligus sanksi dari yang berwenang,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Sibolga DT Tamba yang ditemui Aktual.com di seputar lokasi kebakaran perbukitan Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Sambas enggan berkomentar banyak.
“Gak tau, belum dapat informasi (penyebab kebakaran), masih evakuasi. Saya baru kemari, dari Sibolga Julu saya kemari, ada juga di sibolga julu,” ujarnya.
Disinggung langkah-langkah preventif yang akan dilakukan pihaknya agar kejadian serupa tak terulang, DT Tamba tak menjawab.
“Tanya yang lain saja dulu ya, sama Lurah saja dulu,” katanya sembari berlalu meninggalkan wartawan.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby