Jakarta, Aktual.com — Lantaran penyaluran pupuk bersubsidi dinilai tidak efektif, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengusulkan agar subsidi pupuk dicabut.
“Sebaiknya pupuk bersubsidi dihapus,” kata Puspayoga, dalam rapat kerja Kementerian Koperasi dan UKM dengan Komite IV DPD RI, di Senayan, Jakarta, Selasa (26/1).
Dalam rapat tersebut dia mengemukakan beberapa landasan yang menjadi alasannya untuk mencabut subsidi pupuk, menurutnya petani tidak mendapatkan harga yang pantas untuk pupuk bersubsidi lantaran harga pupuk bersubsidi menjadi lahan permainan para agen.
Selain itu dia juga menyampaikan temuannya dilapangan bahwa banyak pupuk bersubsidi yang dioplos sehingga sangat merugikan para perani.
untuk langkah selanjutnya, dirinya berencana akan membicarakan perihal tersebut dengan kementerian teknis, yakni Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.
Untuk diketahui bahwa saat ini ada 36 Koperasi Unit Desa (KUD) menjadi bagian penyalur pupuk bersubsidi atau sebagai distributor, sedangkan 250 koperasi merupakan pengecer.
Puspayoga menyarankan agar subsidi pupuk ini dialihkan ke pasca panen. Misalnya, koperasi membeli produk pasca panen. Hal ini bertujuan untuk melindungi petani dari tengkulak.
“Sebaiknya dialihkan ke pasca panen, misalnya (koperasi) beli gabah supaya petani tidak dipermainkan oleh tengkulak,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan