Jakarta, Aktual.com — Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, mengatakan dalam pemerintahan Jokowi-JK sedikitnya sudah ada pencapaian yang baik dalam berdemokrasi. Hal itu ditandai dari suksesnya Pilkada serentak di tahun ini.
“Demokrasi di Indonesia lumayan berhasil, itu terlihat dalam pelaksanaan pilkada. Kita sudah menjadi mercusuar, di luar negeri mencontoh demokrasi kita. Makin hari makin matang, sistemnya saja dulu dibenahi,” kata Ray dalam acara diskusi yang bertajuk “Menjaga Ingatan” di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/12).
Kendati demikian, di luar pencapain itu, sejatinya bangsa Indonesia sedang dihadapkan pada dua tantangan yang besar. Tantangan itu adalah makin melemahnyaa upaya pemerintah dan elit terkait pemberantasan korupsi.
Dikatakan Ray, sosok Jokowi itu pribadinya memang bersih tapi belum mensucikan. Sebab Maasyarakat belum melihat upaya dari Jokowi untuk memberantas korupsi.
“Adanya revisi undang-undang KPK, persetujuan dia untuk pembangunan gedung DPR. Menunjukan ada kompromis. Belum lagi masalah revisi UUD, ditambah komposisi KPK yang dipimpin lima orang ini sangat meragukan dalam memberantas korupsi,” ungkapnya
Kedua, semakin lunturnya moral politisi dalam republik ini. Dia mencontohkan seperti kasus mundurnya ketua DPR-RI Setya Novanto yang ternyata dipilih kembali menjadi ketua fraksi Golkar versi Aburizal.
Selain itu dia juga mencontohkan beberapa calon kepala daerah yang sebelumnya menjadi narapidana, kembali mencalonkan diri dan tidak malu menjadi kepala daerah.
“Di luar contoh besar ini kita temukan kasus, kasus yang lain. Banyak elemen elemen anggota DPR semua prakteknya menunjukan moralitasnya. Itu tantangan kita yang terberat,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka