Ketua Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti (kiri), Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang (tengah), dan Peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia (PSIK-Indonesia) Arif Susanto menjadi pembicara diskusi di Jakarta, Selasa (3/1). Diskusi itu mengangkat tema Hati-Hati: Politik Dinasti Rawan Korupsi. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/kye/17

Jakarta, Aktual.com – Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri mengungkapkan agar sejumlah menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur. Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik, Ray Rangkuti memperkirakan sebagian menteri di Kabinet memang akan mundur setelah Pilpres.

“Nanti setelah pilpres (sebagian menteri mundur). Sekarang semua masih menahan diri,” ujar Pengamat Politik, Ray Rangkuti di Jakarta, Selasa (16/1/24).

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia itu melanjutkan bahwa akibat mundurnya sebagian menterinya tersebut, Jokowi akan mengalami guncangan politik.

Ray memperkirakan, para menteri yang mundur itu kebanyakan dari PDI Perjuangan dan Nasdem.

“Untuk sekarang mereka belum mundur dari kabinet. Sebab akan buruk terhadap partai maupun capres yang didukung oleh partai,” ujar Ray.

Sebelumnya, Faisal Basri menyerukan sejumlah menteri di kabinet Presiden Jokowi mundur.

Seruan Faisal itu tak terlepas dari kekecewaan terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap berpihak pada pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

“Ayo sama-sama kita bujuk Sri Mulyani (menteri keuangan), Basuki (menteri PUPR Basuki Hadimuljono), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing,” kata Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka