Jakarta, Aktual.com – Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan mengajak masyarakat untuk dapat memperkuat tali persaudaraan dalam rangka merayakan Idul Fitri 1438 Hijriyah.
“Salam dan peluk erat silaturahmi kami kepada masyarakat dengan harapan persaudaraan kita semakin erat, tanpa melihat perbedaan, untuk saling memaafkan dan bekerja sama memajukan masyarakat,” kata Daniel Johan dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/6).
Menurut Daniel, dirinya yang hidup di tengah kultur Nahdlatul Ulama (NU) memahami Islam sangat kental dengan nilai-nilai persaudaraan dan menghargai perbedaan.
Hal tersebut, lanjutnya, membuatnya merasa nyaman dengan PKB, partai nasionalis religius yang dilahirkan NU dan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Daniel yang juga menjabat sebagai Anggota DPR itu berpendapat, memperkuat tali persaudaraan adalah langkah yang tepat antara lain agar masyarakat tidak terjebak dalam gerakan radikalisme apalagi terorisme.
“Islam mengajarkan kehidupan yang damai dan saling menghormati,” paparnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Islam tidak mengajarkan sifat-sifat destruktif, dan Islam yang sesungguhnya itu sangat kental dengan humanisme.
Menurut dia, PKB bersama seluruh elemen masyarakat perlu merumuskan dan mendorong pemerintah segera menggalang kekuatan rakyat dalam rangka mengatasi kemiskinan dan ketidakadilan sosial.
Hal itu dinilai penting karena kemiskinan dan ketidakadilan sosial juga merupakan salah satu dari akar yang dapat menyuburkan tindakan radikalisme.
Sebagaimana diwartakan, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengungkapkan ada wacana antarnegara berdekatan untuk saling membantu dalam mencegah atau menangani masuknya paham dan gerakan radikalisme di satu negara.
Wiranto saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (22/6), mengatakan bahwa wacana itu muncul menyusul terjadinya pergeseran basis ISIS ke Marawi Filipina.
Menkopolhukam menyebutkan kerja sama saling membantu itu atas dasar prinsip pada pertimbangan bahwa tidak mungkin satu negara itu sendirian melawan terorisme.
Sebelumnya, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar mengajak umat Islam Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai momentum untuk membersihkan diri dari pengaruh paham radikalisme-terorisme dan kembali ke Islam yang rahmatan lil alamin.
“Dengan Idul Fitri ini kita tingkatkan rasa cinta Tanah Air dan bangsa demi keutuhan NKRI,” ujar Nasaruddin.
Menurut dia, untuk mewujudkan Indonesia yang bersih dari radikalisme dan terorisme adalah dengan memperkuat pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam dan Pancasila.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan