Moskow, Aktual.com – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro melontarkan rayuan kepada para pemangku kepentingan dan pengusaha Rusia untuk memperkuat kerja sama di antara kedua negara.

Momen ini terjadi saat Bambang menjadi pembicara utama dalam Forum Bisnis Indonesi-Rusia di Moskow, Kamis (2/8).

Dalam pidatonya, ia menyebut bahwa hubungan antara Indonesia dan Rusia sudah terjalin sejak lama. Namun menurutnya, relasi ini tidak termanfaatkan dengan baik, meskipun memiliki potensi yang sangat besar di berbagai bidang.

“Kita harus lebih mengerti satu sama lain lebih lagi dari apa yang kita punya sekarang karena potensi kolaborasi kerja sama Indonesia-Rusia sangatlah besar,” kata Bambang.

Beberapa kerja sama yang dapat dijalin, jelasnya, dapat ditujukan untuk menekan dampak penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Menurutnya, akan sangat sayang jika Indonesia dan Rusia tidak dapat berkolaborasi untuk memperkuat nilai tukar mata uangnya masing-masing.

“Kita perlu bekerja sama untuk meminimalisir dampak penguatan dolar AS,” tegasnya.

Dalam bidang pariwisata misalnya, memiliki potensi yang tidak kecil jika digarap dengan serius. Berdasar data Kementerian Pariwisata Indonesia, wisatawan Rusia yang datang ke Indonesia mencapai 110.529 orang pada 2017, naik 37,28% jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Bambang menegaskan, presentase peningkatan ini merupakan yang tertinggi dibanding negara-negara lainnya. Meskipun ia mengakui jika angka ini masih terlampau kecil lantaran minimnya kolaborasi di antara kedua negara ini.

“Jika kita bisa mempunyai hubungan yang lebih dekat khususnya kolaborasi bisnis dan ekonomi saya percaya jumlah wisatawan dari negara Indonesia ke Rusia dan sebaliknya akan makin besar,” jelas Bambang.

Bambang berharap akan makin banyak turis Rusia yang berlibur dan berinvestasi ke Indonesia. Dia menekankan, Indonesia adalah pasar yang sangat potensial bagi Rusia. Apalagi pada 2050 Indonesia diprediksi menjadi negara ekonomi terbesar keempat di dunia setelah AS, China dan India.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan