Jakarta, Aktual.com – Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta (KSTJ) menganggap janji Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang akan memberikan sebuah pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta kepada nelayan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap nelayan yang tinggal di lokasi itu.

Salah satu aktivis KSTJ, Tigor Hutapea pun menyebut janji tersebut sebagai lelucon belaka lantaran tetap menghilangkan laut yang menjadi sumber kehidupan nelayan.

“Buat apa? Mereka (tetap) tidak bisa menangkap ikan, membudidayakan.  Saya pikir ini hanya sebuah lelucon karena nelayan akan mati secara perlahan,” tegas Tigor di kantor LBH Jakarta, Jakarta, Selasa (17/10).

Luhut sempat menyatakan akan memberikan satu dari 17 pulau hasil reklamasi di Pesisir Utara Jakarta untuk nelayan. Dalam hal ini, pulau itu akan dijadikan khusus sebagai perkampungan nelayan.

Bagi Tigor, sikap Luhut telah mencerminkan sikap resmi pemerintah yang menyepelekan nelayan. Dengan tukar guling ini, Tigor menyebut Luhut tampak selayaknya sedang merayu anak kecil dengan permen.

“Luhut hanya melihat nelayan sebagai anak-anak yang diberikan permen langsung diem. Pikiran yang tidak baik sebagai pemerintah. Karena mereka tidak melihat ekonomi masyarakat, tapi malah suap-menyuap pulau,” jelasnya.

Padahal menurut Tigor, laut merupakan sebuah hal yang tidak ternilai bagi nelayan. Pasalnya, kekayaan alam di laut telah membuat nelayan dapat menafkahi keluarganya selama beberapa generasi.

“Mau kasih 17 pulau pun tidak akan menggantikan tempat mereka mencari ikan. Mereka lebih hidup di pesisir dengan laut yamg tidak ditimbun,” pungkasnya.

(Reporter: Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Eka