Jakarta, Aktual.com – Komisi III DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Polri hari ini. Berbagai masalah menjadi sorotan anggota di komisi hukum tersebut, salah satunya isu pensiun dini yang sempat terlontar dari mulut Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
“Muhammad Tito Karnavian berencana pensiun dini. Ini membuat kami juga sangat terkaget-kaget, kami mohon penjelasannya pak terkait dengan isu. Ini apa beneran apa hoax isu ini,” tanya Anggota Komisi III DPR, Adies Kadir di ruang rapat Komisi III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/7).
Mendengar pertanyaan itu, Tito menjelaskan kemungkinan ada salah tangkap dari pernyataannya tersebut. Kata dia, jelang hari Bhayangkara beberapa media massa mengajukan wawancara kepadanya.
Namun, Tito mengaku hanya menerima dua media saja, yakni Harian Kompas dan TV One, dan hanya mau diwawancara pemimpin redaksinya.
“Saya ingin di-interview pemred-nya, karena kalau dorstop cara tangkapnya beda tidak sama. Sehingga wawancara ada dua, satu Budiman Tanuredjo (Kompas) dan Karni Ilyas (TV One) hari berikutnya,” tuturnya.
Berbagai pertanyaan diajukan Budiman saat itu, sampai pada akhirnya mengajukan pertanyaan soal jabatannya sebagai Kapolri apakah akan bertahan hingga 2022.
“Saat itu saya langsung jawab secara jujur, saya sampaikan bahwa hati kecil tidak ingin sampai 2022, tidak sehat untuk organisasi, organisasi membutuhkan penyegaran-penyegaran pimpinan baru, saya terlalu lama, kreativitas saya bisa menurun,” terang Kapolri jebolan Akpol 87′ itu.
“Saya memberi kesempatan yang lain untuk jadi kapolri. Saya sampaikan menjadi Kapolri pekerjaan terstres. Karena Polri terbesar di dunia setelah China,” sambung Tito.
Kapolri menambahkan, dirinya juga ditanya soal apakah ia akan masuk ke dunia politik begitu ia pensiun.
“Lalu ditanya apakah akan masuk ke politik? Polisi saja sudah stres apalagi politik, banyak musuhnya,” ucap Tito.
Anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra Wenny Warouw mengingatkan Tito jangan menganggap pertanyaan soal pensiun dini itu sederhana.
Dia curiga, dari pernyataan itu Tito ingin menyampaikan sebuah pesan misalnya untuk terjun ke dunia politik.
“Bapak jangan menganggap pertanyaan tadi sesederhana itu. Mungkin bapak menyampaikan pesan kepada seseorang?” kata Wenny.
Tito pun menegaskan bahwa ia tidak ingin terjun ke dunia politik. “Saya tidak tertarik ke politik. Itu jawaban saya sekarang, insya Allah akan tetap seperti itu,” tegas Tito.
Fadlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan