Jakarta, Aktual.com — Real Estate Indonesia (REI) meminta kepada Pemerintah Daerah untuk mempermudah perizinan dalam merealisasi satu juta rumah, sebab tanpa hal itu akan sulit untuk membangun perumahan bagi masyaraat kecil tersebut.
“Kami minta dukungan dari pemerintah daerah untuk mempercepat perizinan, sehingga bisa cepat dan sesuai target,” tutur Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy, dalam Musda VIII DPD REI Sulawesi Utara (Sulut) di Manado, Kamis (7/4).
Eddy menambahkan selain itu juga dibutuhkan penyediaan air dan listrik juga sangat penting. Sebab di beberapa daerah penyedian air dan listrik masih lambat. Oleh karena itu, komitmen dari pemerintah daerah cukup penting.
Namun demikian pihaknya saat ini memberikan apresiasi kepada pemerintah yang memberikan perhatian kepada sektor properti. Hal ini terlihat pada saat terjadi perlambatan ekonomi, pemerintah melaunching program satu juta rumah.
Hal itu tentu saja membantu dalam pertumbuhan properti di Indonesia.
Dalam program tersebut tenor yang diberikan pun hingga 20 persen, dan uang muka satu persen. Hal ini tentu saja membantu masyarakat dalam kepemilikan rumah.
Selain itu, dikuranginya pajak BPHTB menjadi lima persen diharapkan membantu dalam memenuhi rumah bersubsidi.
Sedangkan Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PU, Maurits Sitorus mengungkapkan dicanangkannya perumahan bersubsidi oeh perintah adalah hal yang positif.
Pada sebelumnya untuk perumahan FLPP pemerintah menyediakan dana Rp5,1 triiun, kemudian dinaikan mejadi Rp12,4 triiun dan pada APBD perubahan dinaikan lagi menjadi Rp20 triliun.
Untuk itu, katanya, bagi anggota REI tidak perlu perlu khawatir dalam membangun rumah bersubsidi sebab pemerintah menyadari tanpa adanya sinergi antara pemerintah perbankan dan pengembang program tersebut tidak akan berjalan.
“Jadi, memang sinergi harus dilakukan,” ungkapnya.
Sedangkan dari BTN Sahat Sihombing mengatakan pihaknya siap memberikan pendanaan untuk pembangunan satu juta rumah yang diluncurkan oleh pemerintah pusat, sejak pertama diluncurkan.
Ketua REI Sulut William Tanos mengatakan dalam pengerjaan perumahan bersubsidi pihaknya mengakomodir tenaga lokal. Dengan demikian dapat membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran.
“Saat ini anggota REI Sulut berjumlah 95,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka