Moskow, Aktual.com – Tindakan Israel menginvasi wilayah kedaulatan Suriah menyusul tergulingnya Bashir Al-Assad selain mengundang kecaman negara-negara Arab, kini dikecam Rusia. Bahkan Rusia terang-terangan memperingati Israel atas tindakan nya itu.
Tindakan agresi Israel disebut sudah melanggar perjanjian kedua negara pada tahun 1974 setelah Perang Yom Kippur. Saat ini pasukan zionis Israel merebut pos-pos militer Suriah di zona penyangga Dataran Tinggi Golan yang merupakan wilayah kedaulatan Suriah.
Dikutip dari Sputnik, juru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov mengatakan perebutan zona penyangga Dataran Tinggi Golan oleh Israel dapat semakin memicu ketidakstabilan di negara yang memang sedang kacau itu.
”Tentu saja serangan dan tindakan (Israel) di zona penyangga di Dataran Tinggi Golan, tidak mungkin berkontribusi untuk menstabilkan situasi di Suriah yang memang sedang tidak stabil. Tindakan mereka jelas melanggar ketentuan perjanjian Suriah-Israel tahun 1974,” kata Peskov yang merupakan Sekretaris Pers Presiden Rusia Vladimir Putin itu.
Menurut Peskov, ingin segera melihat situasi di Suriah stabil dengan cara apa pun. Karena itu saat ini Rusia memantau ketat semua yang sedang terjadi di Suriah dan menjalin kontak dengan mereka yang saat ini mengendalikan situasi di sana. ”Hal ini memang diperlukan karena pangkalan (militer) kami ada di sana, misi diplomatik kami juga ada di sana,” ujarnya.
Bukan hanya merebut wilayah zona penyangga Dataran Tinggi Golan, zionis juga melakukan serangan udara besar-besaran ke berbagai penjuru Suriah dengan lebih dari 250 target di seluruh Suriah sejak hari Minggu (8/12) lalu. Zionis berdalih serangan udara itu membidik berbagai fasilitas militer dan persenjataan rezim Bashar Al Assad. Padahal faktanya fasilitas sipil juga menjadi target serangan.
”Tindakan-tindakan ini tidak berkontribusi untuk menstabilkan situasi di Suriah. Sebaliknya, mereka (Israel) semakin memperburuk kondisi yang sudah sangat sulit di negara itu dalam beberapa hari terakhir,” lanjut Peskov.
Sementara itu, Menteri Luar Rusia Sergey Lavrov mengatakan kalau pihaknya berkomitmen terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah. ”Kami menegaskan kembali integritas teritorial, kedaulatan, dan persatuan Republik Arab Suriah. Kami menyerukan diakhirinya segera kegiatan permusuhan,” ujar Lavrov.
(Indra Bonaparte)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain