Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (persero) memperkirakan proyek pembangunan terminal LNG (Gas Alam Cair) di Bojanegara, Banten, Jawa Barat akan mengalami keterlambatan dari waktu perencanaan. Proyek yang akan digarap oleh PT Bumi Sarana Migas (BSM) milik anak Wapres JK, yakni Solihin Kalla, semula direncanakan rampung pada 2019 namun melihat perkembangan yang ada, PT Pertamina memprediksi akan bergeser menjadi 2020.

Dijelaskan oleh Vice President of the Liquefied Natural Gas ( LNG) PT Pertamina(Persero), Didik Sasongko Widi bahwasanya keterlambatan ini disebabkan faktor internal konsorsium masih menemukan permasalahan, namun dia tidak bersedia menjelaskan lebih detail mengenai permasalahan yang ia maksud tersebut.

“Kita masih berusaha untuk diselesaikan 2019 akhir, tapi kalau saya ditanya, saya jawab 2020. Itu terkesan agak mundur karena sekarang ada ketidakpastian. Ini harusnya sudah pertengahan tahun kepastian tersebut, karena masih ada isu-isu internal antara joint venture sehingga ini mundur. Tapi sepertinya kemungkinan masih bisa 2019,” ujarnya, Minggu (9/10)

Namun disinyalir persengketaan internal tersebut disebabkan perebutan besaran porsi saham antara PT Bumi Sarana Migas (BSM), Mitsui, Pertamina dan PLN. Dikabarkan dari proyek itu, Mitsui meminta mayoritas saham yakni sebesar 55 perse, namun BSM menolak permintaan itu karena BSM merasa pihaknya merupakan inisiator dari proyek tersebut.

Untuk diketahui proyek ini banyak menyeret nama tokoh yang sedang menjabat di pemerintahan, sehingga proyek ini dinilai sangat syarat kepentingan melalui BUMN Pertamina.

Kemudian dari BSM Konsorsium Company yang menjadi pihak pengembang terdiri dari PT Bumi Sarana Migas, Tokyo Gas, Mitsui dan Pertamina.Namun Berdasarkan Akte Keputusan Rapat No.03, tanggal 15 Juli 2014, oleh M. Natsir Thaif, SH, Notaris di Kabupaten Maros Sulsel, berikut komposisi dan petikan badan hukum dari PT BSM.

1. Maksud/tujuan usaha: Menjalankan Usaha-usaha di bidang Ketenagalistrikan.
2. Modal Dasar Rp 40 Miliar
3. Modal Disetor sebesar Rp10 Miliar terdiri dari pemegang saham:
a) PT. Bumi Sarana Utama pemegang saham mayoritas.
b) PT.Maega Berkah sebagai pemegang minoritas.
4. Susunan Direksi dan Komisaris
a) Direktur Utama: Dra. Hj. Fatimah Kalla
b) Direktur; Tuan Haji Solichin Jusuf Kalla
c) Komisaris Utama; Ir. Hj. Farida Kalla
d) Komisaris; Andi Burhanuddin Lestim, SE, MM

Selanjutnya PT. Nusantara Gas Services (PT PMA) yang akan bertindak menjadi operator PT. BSM untuk mengoperasikan terminal Bojonegara Banten, memiliki Izin Prinsip Penanaman No.1740/1/IP/PMA/2014 dengan komposisi dan petikan sebagai berikut:

1. Tujuan usaha: Industri Pemurnian dan Pengolahan Gas
2. Modal Dasar Rp500 Miliar.
3. Modal Disetor Rp125 Miliar oleh:
a) PT. Bumi Sarana Migas Rp25 Miliar
b) JKM Capital Pte Ltd Rp100 Miliar
4. Susunan Direksi dan Komisaris
a) Direktur: Ir. Achmad Faisal
b) Komisaris Utama: Solihin Jusuf Kalla
c) Komisaris Ir. Ari Hermanto Soemarno.

 

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby