Jakarta, Aktual.com – Langkah pemerintah dalam melaksanakan redesain anggaran pada 2021 semestinya dapat memperbaiki rencana dan realisasi anggaran ke depan dan diharapkan penerapannya juga dapat konsisten dan tidak melempem di tengah jalan, kata Anggota Komisi XI DPR RI Junaidy Auly.

“Diharapkan jangan hanya matang dikonsep, tetapi melempem dalam implementasinya. Program tersebut harus juga diimplementasikan dalam tataran ekonomi daerah,” kata Junaidy Auly dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (25/6).

Politisi PKS itu mengingatkan bahwa berdasar hasil kajian diketahui bahwa selama ini kementerian/lembaga terlalu banyak program dan kurang sinergi, yang menyebabkan banyaknya program yang tumpang tindih.

Ia mengemukakan, berdasarkan informasi yang diterima, sudah ada sudah ada pengerucutan program dari 428 menjadi 102 program.

“Rinciannya adalah satu program generik, 17 program lintas kementerian/lembaga, 84 program teknis spesifik kementerian lembaga,” ungkapya.

Junaidi melanjutkan, jumlah program yang sangat besar menjadi salah satu penyebab kurang efektifnya hasil program serta membuat kementerian/lembaga tidak fokus.

Ia mengutarakan harapannya redesain anggaran tersebut dapat meningkatkan kontribusi belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Selama ini, kontribusi belanja negara terhadap pertumbuhan ekonomi tidak lebih dari 10 persen,” papar Junaidy.

Sebelumnya, Pemerintah mengalokasikan pos belanja antisipatif yang bersifat otomatis untuk menghadapi ketidakpastian seperti pandemi COVID-19 dalam kebijakan belanja negara tahun 2021.

“Kalau sejak sekarang kami merumuskan dari sisi penganggaran automatic stabilizer kemudian didukung bansos, saya kira menjadi connect dari sisi penganggaran,” kata Kepala Pusat Kebijakan APBN BKF Ubaidi S Hamidi dalam webinar di Jakarta, Rabu (17/6).

Dengan adanya alokasi belanja antisipatif itu, lanjut dia, pemerintah akan lebih mudah terutama dalam hal waktu ketika merumuskan program stimulus kepada masyarakat terdampak.

Belanja antisipatif itu, kata dia, merupakan bagian dari reformasi anggaran tahun 2021 yang akan fokus terhadap program prioritas dan berorientasi kepada hasil.

 

Antara