Jakarta, Aktual.com —Direktur Eksekutif Budgetting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah mengatakan bahwa reformasi birokrasi yang dijalankan di Jakarta sudah banyak yang melenceng. Dimana menurutnya bahwa saat ini substansi dari reformasi birokrasi adalah struktur organisasi yang bagus, pengelolaan keuangan yang bagus dan penyusunan pelaksanaan program yang tertib.
“Kita lihat secara jujur, sejak Jokowi dan Ahok memimpin Jakarta, reformasi birokrasi di Jakarta berjalan tidak semestinya, banyak yang melenceng. Karena apa, substansi dari reformasi birokrasi itu adalah struktur organisasi yang bagus, pengelolaan keuangan yang bagus, penyusunan pelaksanaan program yang tertib. Ini adalah substansi dari reformasi birokrasi,” ujarnya, Selasa (30/6).
Ketiga faktor itu, lanjut Amir merupakan faktor penting dalam penyerapan anggaran di setiap pemerintah daerah. Semua saling berkaitan, baik organisasi, sumber daya manusia, dan perencanaan program serta penganggarannya.
Dikatakan Amir bahwa dalam perda no 14 tahun 2011 memuat tentang pengaturan mengenai perencanaan pembangunan dan penganggaran terpadu.
“Jadi, waktu dirumuskan anggaran melalui musrenbang, seharusnya sudah bisa menganalisa kegiatan. Apa kegiatan itu bisa jalan atau nggak. Apa problemanya, dan sebagainya,” ungkapnya.
Menurut Amir, kalau proses penganggaran ini tidak dilakjukan dengan benar, maka akan semakin berdampak buruk pada pengadaan barang atau jasa dan berpengaruh besar juga terhadap penyerapan anggaran di Jakarta.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid