Mengenai penjualan di akhir tahun, dikatakannya, mengalami penurunan cukup signifikan, yang terjadi hampir di seluruh daerah termasuk Soloraya.
Meski tidak menyebutkan angka penurunan, Prijanto mengatakan penurunan penjualan di akhir tahun biasa terjadi.
Sementara itu, meski tidak tahu penyebab pasti penurunan daya beli masyarakat, pihaknya memprediksi upah minimum kabupaten/kota di Jawa Tengah yang cukup rendah juga memberikan andil pada penurunan tersebut.
“Dengan UMK yang rata-rata Rp1,4 juta, masyarakat akan tetap kesulitan mencicil rumah meski ambil yang rumah sederhana dengan cicilan sekitar Rp800.000/bulan. Mereka cenderung memilih membelanjakan uang mereka untuk konsumsi sehari-hari,” katanya.
Meski demikian, pihaknya berharap dengan adanya kenaikan UMK tiap tahun dapat meningkatkan daya beli masyarakat akan rumah.
“Bagaimanapun juga rumah merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Harapannya daya beli masyarakat dapat membaik,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid