Jakarta, Aktual.co — Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah berharap penjualan rumah menengah mulai meningkat setelah terjadi penurunan permintaan hingga 20 persen.

“Penurunan sangat terasa sejak dua bulan lalu yaitu pada saat rupiah terus melemah,” kata Wakil Ketua REI Jateng Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi Dibya K Hidayat di Semarang, Jumat (27/3).

Menurutnya, untuk pangsa pasar perumahan komersial baik untuk menengah maupun menengah atas memang sangat terpengaruh oleh kenaikan dolar AS terhadap mata uang rupiah karena banyak dari calon pembeli tipe perumahan tersebut berasal dari kalangan pebisnis.

Diharapkan, pada pameran kali ini calon pembeli sudah mulai terbiasa dalam menghadapi pelemahan rupiah tersebut dan tidak lagi memengaruhi rencana untuk membeli rumah.

“Target kami untuk transaksi pada pameran kali ini mencapai Rp70 miliar, semoga tercapai karena target pada pameran sebelumnya tidak tercapai,” katanya.

Sementara itu, untuk mendongkrak penjualan rumah, seperti yang dilakukan pada tahun lalu, untuk tahun ini REI Jateng kembali melakukan promo yang diundi satu tahun sekali.

“Hadiah-hadiah yang kami siapkan cukup banyak, seperti tahun lalu ada sepeda motor dan produk-produk elektronik. Selain itu, masing-masing pengembang biasanya juga mengadakan promo berbeda-beda,” katanya.

Pihaknya berharap, dengan adanya perubahan kebijakan yaitu uang muka sebesar 1 persen bisa berdampak baik pada penjualan dan ke depan pihaknya berupaya untuk melibatkan pengembang perumahan sederhana pada setiap pameran REI.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka