Jakarta, Aktual.com – Real estate Indonesia (REI) Sumatera Utara optimistis bisa merealisasikan target pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) 2016 yang sebanyak 12.000 unit.

“Keoptimisan mengacu pada realisasi pembangunan yang terus meningkat atau sudah mencapai 9.200 unit hingga akhir Oktober,” kata Ketua REI Sumut, Umar Husin di Medan, Rabu (16/11).

Dia mengatakan itu disela REI EXPO 2016 yang digelar REI Sumut mulai tanggal 15 hingga 20 November 2016 yang diikuti perusahaan pengembang dan perbankan dengan membuka 41 stan.

Pagelaran REI EXPO akhir tahun ini juga diharapkan bisa menjadi penyumbang besar dalam upaya pencapaian target pembangunan MBR di Sumut.

“REI Sumut memang berharap bisa memberi kontribusi besar dalam pencapaian target pembangunan MBR REI yang secara nasional sebanyak 240.000 unit pada tahun ini,” ujar Umar.

Keyakinan terealisasinya target pembangunan MBR itu juga semakin kuat karena minat membeli rumah MBR di Sumut semakin tinggi.

Umar mengakui, selain karena memang kebutuhan rumah sederhana masih cukup besar di Sumut, beberapa kebijakan pemerintah yang mendukung sektor properti seperti penurunan suku bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) dan uang muka pembelian rumah yang lebih rendah atau kecil juga mendukung.

“Pemangkasan perizinan melalui Paket Kebijakan Ekonomi ke-13 juga semakin membantu, meski kemudahan itu belum terealisasi maksimal di Sumut,” katanya.

Ketua Panitia REI EXPO Sumut 2016, H Zamri Riduan menyebutkan, pada ekspo akhir tahun ini, REI menargetkan bisa melakukan transaksi penjualan rumah sebesar Rp30 miliar.

“Target memang lebih rendah dari ekspo di awal tahun yang terealisasi hingga Rp50 miliar, mengingat dewasa ini sudah akhir tahun,” katanya.

Adapun target Rp30 miliar itu sendiri diyakini bisa tercapai melihat masih tingginya animo masyarakat membeli rumah khususnya MBR.

Pengembang yang ikut berpameran menyadari potensi itu dan berupaya semaksimal mungkin mendapatkan pembeli dengan melakukan penawaran menarik.

Dia memberi contoh, ada pengembang yang berani menjual rumah MBR seharga Rp110 juta per unit atau di bawah harga termurah yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp116 jutaan. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka