Sebanyak dua jurnalis asing yaitu Archicco Guiliano (Chicco) dari ABC Australia, dan Stephanie Vaessen dari Al Jazeera mendapat tindak kekerasan dari aparat kepolisian saat melakukan pembubaran unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Papua, pagi tadi.

Chicco menceritakan, kejadian pemukulan tersebut terjadi saat dirinya merekam pemukulan yang dilakukan oleh pihak kepolisian saat membubarkan massa di sekitar bundaran HI. Anggota kepolisian yang mengetahui perekaman itu meminta Chicco agar menghapusnya.

“Beberapa polisi mendatangi saya dan meminta saya untuk menghapus rekaman yang ada di kamera saya,” kata Chicco, di Jakarta, Selasa (1/12).

Chicco menolak permintaan itu langsung mendapat pukulan dari anggota polisi. Bahkan, mereka tak menghiraukan meski Chicco menjelaskan bahwa dirinya merupakan wartawan ABC Australia yang bertugas di Istana Merdeka. Peristiwa pemukulan yang dialami oleh Chicco terekam oleh wartawan Al Jazeera Stephanie.

Stephanie mengatakan, saat dirinya merekam pemukulan Chicco, lima orang petugas polisi langsung mendatanginya dan meminta menghapus rekaman tersebut.

“Saya kemudian menolak dan salah satu dari mereka secara agresif merampas handphone saya. Lalu pergi sambil menghapus rekaman itu. Setelah dihapus dia mengembalikan hanphone saya dan pergi begitu saja,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh: