Selain itu, lanjut dia, adanya persoalan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK) di Kecamatan Tandes, dimana ada warga luar Kota Surabaya yang mencoblos tanpa menggunakan A5 atau surat pemberitahuan pemilih tambahan atau pemilih pindah TPS.

“Saya sudah laporkan masalah ini ke Bawaslu Surabaya,” ujarnya.

Soal perolehan suara Prabowo-Sandi yang tertinggal jauh dengan Jokowi-Ma’ruf, Agus mengatakan pihaknya beberapa kali menyampaikan kepada pimpinan rapat pleno bahwa pemilu itu bukan sekadar angka, menang atau kalah, tapi ada proses administrasi yang seharusnya dilakukan sebaik mungkin baik oleh penyelengara maupun pasangan calon.

Sementara itu, saksi dari pasangan urut 01 Jokowi-Ma’ruf, Khoirul mengatakan pihaknya cukup puas dengan hasil rekapitulasi penghitungan suara KPU. Ia juga menyebut bahwa proses penghitungan berlangsung fair dan tidak ada kendala berarti dari awal.

“Rekapitulasi Kota Surabaya sangat lancar, kondusif dan sangat fair. Itu terbukti penghitungan awal sampai sekarang itu tidak ada persoalan yang sangat signifikan. Kalau adapun itu hanya persoalan teknis kekurangan surat suara,” kata Khoirul.

Atas keunggulan itu, ia juga bangga dengan capaian suara yang diraih pasangan Jokowi-Ma’ruf. Menurutnya, hal itu tidak lepas dari kerja keras semua pihak selama ini. “Tentunya kami sebagai saksi paslon 01 sangat bangga. Ini tidak lepas dari kerja keras tim, partai pendukung dan relawan yang tergabung di dalamnya untuk memenangkan bersama,” kata Khoirul.

Artikel ini ditulis oleh: