Jakarta, Aktual.co —Kepala Tim Khusus Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri mengatakan, penjualan BBM premium Ron88 akan ditarik dari pasar paling lama dua bulan kedepan.

Menurut Faisal, Indonesia sebaiknya menghentikan pembelian minyak Ron88 dan beralih ke Ron92 meskipun nantinya akan ikut fluktuasi harga pasar yang sangat fluktuatif.

“Seluruhnya diserahkan pasar. Namun kita terapkan ada range batas atas dan batas bawah. Kemudian kita bisa buat subsidi tetap misalnya Rp500 per liter,” ujar Faisal dalam jumpa pers di kantor KESDM, Jakarta, Minggu (21/12)

Sistem perlindungan yang dilakukan pemerintah, lanjut dia, adalah dengan memakai sistem subsidi tetap Rp500 dan patokan harga Rp8.500 per liter. Akan ada batas atas dan batas bawah dari patokan tengah Rp8.500 ini.

“Saya tidak bisa sampaikan berapa batas atas dan batas bawah itu. Tapi kalau batas atas terlampaui, maka harga akan naik. Sebaliknya jika batas bawah terlampaui harga akan turun. Tergantung pasar,” jelasnya.

Bagaimana jika harga minyak Ron92 melonjak naik besar? Faisal mengatakan bahwa dalam kondisi ini bisa saja pemerintah menerapkan sistem emergency karena memang ada dana emergency di Kementerian Keuangan.

“Tapi intinya dengan mekanisme (melempar ke harga pasar) ini, maka akan lebih enak dan tidik rigid. Postur APBN juga tidak dibuat rusak terus,” tandasnya. M Sahlan

Artikel ini ditulis oleh: