Jakarta, aktual.com – Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di DKI Jakarta, menjadi salah satu perhatian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Untuk itu, YLKI merekomendasikan dua konsep operasional agar subsidi tersebut tepat sasaran.
Ketua YLKI Tulus Abadi, mengatakan dua konsep operasional itu adalah insentif dan disinsentif.
“Pengendalian BBM Subsidi itu harus secara operasional dalam arti harus ada insentif dan disinsentif,” kata Tulus dalam diskusi publik secara virtual bertemakan ‘Pengendalian BBM Bersubsidi Tepat Sasaran di DKI Jakarta’, ditulis Sabtu (12/11/2022).
Insentif yang dimaksud Tulus adalah Pemprov DKI harus mendorong sebanyak mungkin penyediaan transportasi publik massal yang dapat digunakan oleh masyarakat.
Sehingga, kata Tulus, terjadi migrasi untuk menggunakan angkutan umum yang makin banyak dan tinggi kapasitasnya, seperti Transjakarta, KRL,MRT dan angkutan umum lainnya.
“Itu akan berkontribusi untuk menurunkan emisi,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin