Jakarta, Aktual.co —Rektor universitas di Makassar mempersilakan aparat berwajib untuk menangkap mahasiswa jika memang terbukti melakukan tindakan anarkis terkait demo penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak, dan dituntut sesuai hukum yang berlaku.
“Kami sudah ada komitmen dengan aparat seperti Kodam dan Kapolda bahwa kalau ada mahasiswa yang anarkis seperti menutup jalan dan bakar ban, maka aparat memiliki keleluasaan untuk melakukan (penangkapan),” kata Rektor Universitas Hasanudin Dwia Aries Tina Palubuhu kepada pers di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (13/11).
Hal tersebut dikatakan usai dirinya dengan sejumlah rektor di Makassar bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk melaporkan tindakan anarkis yang diduga dilakukan mahasiswa.
Dia datang menghadap Wapres Jusuf Kalla bersama sejumlah rektor dari Universitas Negeri Makssar, Universitas 45, Universitas Muslim Indonesia, Univ Islam Negeri Alauddin, serta Universitas Muhammadiyah.
Dikatakan para rektor kepada wapres melaporkan hiruk pikuk dinamika mahasiswa yang belakangan ini banyak melakukan demonstrasi terkait penolakan kenaikan harga BBM.
“Sekalipun sering terjadi demo tapi Alhamdulillah situasi masih cukup terkendali,” katanya.
Dia menilai sampai saat ini demo yang dilakukan mahasiswa masih terkendali dan masih wajar sebagai upaya menyampaikan aspirasi.
Dalam pertemuan dengan Wapres, katanya, Jusuf Kalla minta kepada para rektor untuk mensosialisasikan rencana pemerintah menaikkan harga BBM kepada mahasiswa agar mereka mengetahui duduk persoalan sebenarnya.
Wapres juga berpesan kepada para rektor bahwa kenaikan harga BBM adalah kebijakan yang harus diambil karena subsidi akan dialihkan antara lain untuk perbaikan pendidikan.
Artikel ini ditulis oleh: