Surabaya, Aktual.com – Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof Mohammad Nasih, menyatakan pihaknya tak memiliki aturan khusus yang mengatur penggunaan cadar di kalangan mahasiswa.

“Tak ada aturan cadar, yang ada hanya aturan berperilaku di kampus. Seperti berpakaian harus sopan, tak boleh memakai celana sobek. Kuliah tak boleh pakai celana pendek karena bisa mengganggu konsentrasi dosen. Itu kita atur,” kata Nasih di Surabaya, Rabu (7/3).

Nasih menilai, penggunaan cadar di kalangan mahasiswa Unair tak perlu dipermasalahkan, karena masih dalam batas wajar. Pihaknya juga belum menerima laporan bahwa yang bercadar itu mengganggu pemandangan, konsentrasi, dianggap tidak sopan dan lain-lain.

“Kondisi kita beda. Di UIN ada banyak mahasiswa dari Madrasa Aliyah dan lainnya. Di Unair paling ada satu. Masak ada aturan khusus untuk satu orang. Sementara mereka (yang bercadar) masih sangat mungkin untuk diajak berkolaborasi,” ujarnya.

Menurut Nasih, jika yang memakai cadar hanya satu atau dua mahasiswa, maka pihaknya bisa mengendalikan sehingga belum perlu membuat aturan khusus untuk itu. Meski begitu jika ada yang mencurigakan, Unair akan tetap mengecek dan memeriksanya.

Terkait adanya mahasiswa bercadar yang akan dibina, Nasih mengatakan dibina itu bukan karena cadar, namun terkait beberapa aspek. Sepanjang mahasiswa itu tidak menyalahkan yang tidak memakai cadar, maka tidak ada masalah.

“Sepanjang waktu ujian dia mau menunjukkan sebagai mahasiswa tidak ada masalah. Tapi jika ada perilaku yang menyimpang, ada pemahaman tertentu, maka akan coba diantasipasi. Persoalan bukan di cadar, tapi aspek lain,” tuturnya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: