Jakarta, Aktual.com — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya mengalami kerugian Rp500 juta perhari akibat banjir yang menggenangi rel lintas Tanggulangin-Porong Sidoarjo.

Banjir yang terjadi sejak pekan lalu itu membuat PT KAI harus menyediakan 48 armada bus untuk penumpang yang terlanjur memesan tiket pada 30 perjalanan kereta api yang batal beroprasi.

“Sampai pagi ini, ternyata ketinggian air terus bertambah. Kita juga sudah menyediakan 48 bus armada pengganti. Sebab, dampak dari banjir tersebut, ada 30 perjalanan kereta api yang terganggu.” ujar manajer humas Daop 8 Surabaya, Suprapto, saat dikonfirmasi, Minggu (14/2).

Suprapto menjelaskan, akibat banjir tersebut, dari sisi pendapatan, pemasukan PT KAI berkurang setengah miliar rupiah untuk per hari.

Sementara dari pengeluaran, PT KAI justru terus mengeluarkan cost yang cukup besar, seperti biaya menyewa bus untuk mengantar penumpang.

“Dengan skema memutar perjalanan yang kita terapkan, tentu waktu perjalanan kereta api juga lebih banyak. Kalau waktu bertambah 3 jam, kita harus memberikan snack ke penumpang. Kalau lebih dari 6 jam, kita harus memberikan makanan berat.” terangnya.

Selain itu kerugian yang dihadapi Daop 8 juga pada perbaikan prasarana disekitar rel, sehingga biaya semakin membengkak.

Seperti diketahui, akibat curah hujan tinggi, jalur Tanggulangin Porong Sidoarjo tidak bisa dilewati. PT KAI melakukan alternatif dengan mengganti armada bus saat melintas kawasan Porong. Beberapa perjalanan kereta api juga dialihkan ‎memutar menghindari kawasan Sidoarjo.

Artikel ini ditulis oleh: