Jakarta, Aktual.co — Munculnya nama Sudirman Said sebagai calon nominator kuat calon Menteri ESDM dan Rini Soemarno di Menteri BUMN semakin memperjelas sindikasi-skema Mafia Baru menguasai sektor energi dan menunjukan betapa kuatnya hegemoni keluarga Soemarno di Kabinet Jokowi.
Pasalnya, dengan masuknya Rini Soemarno dan Sudirman Said ke dalam Kabinet Jokowi maka semakin memperjelas skema untuk menempatkan Ari Soemarno sebagai Komisaris Pertamina guna menguasai sektor energi Migas di Tanah Air.
“Skema itu benar, kita mengamati bahwa benang merahnya adalah Ari Soemarno dan Rini Soemarno. Ini sebuah praktik jahat yang dilakukan sekelompok orang untuk menguasai bisnis negara yang menghasilkan uang triliunan setiap hari,” kata Relawan Jokowi sekaligus Direktur Executive Energy Watch melalui pesan singkatnya kepada Aktual.co, Senin (27/10).
Ferdinand menegaskan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak boleh tidur dengan kondisi ini. KPK harus aktif mengawasi pergerakan Menteri ESDM 24 jam dan mengawasi Soemarno bersaudara.
“Ini keterlaluan, masa nasib bangsa sebesar ini bisa diatur oleh sebuah keluarga?,” ungkapnya.
Menurutnya, hal itu harus diawasi ketat oleh KPK. Sebab bagi Ferdinand ini merupakan kegilaan besar, ketika BUMN Indonesia dikuasai oleh satu keluarga.
“Sungguh sangat mengecewakan ketika bisnis negara harus tunduk dan berada ditangan satu keluarga yaitu Soemarno bersaudara,” jelasnya.
Tapi meski demikian ia menghimbau kita semua untuk menghormati keputusan Presiden dan tetap mengkritisi Pemerintahan ini ke depan.
“Kita hormati keputusan Presiden dan kita akan tetap kritisi Pemerintahan ini ke depan,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka