Jakarta, Aktual.com — Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan bahwa pihaknya menyetujui relokasi anggaran sebesar Rp450 miliar untuk kebutuhan TNI dalam memperkuat perbatasan di Pulau Natuna yang berhadapan langsung dengan Laut Cina Selatan.

Hal itu menyusul ketegangan di Laut Cina Selatan yang dinilai sebagai lahan perebutan lapangan ekonomi kedua negara besar, Amerika Serikat dan China.

“Karena ini satu program yang disesuaikan dengan kondisi mutakhir sehingga belum terakomodir dukungan anggaran. Tadi kita menyetujui usulan TNI untuk melakukan relokasi Rp450 miliar untuk kebutuhan penguatan pangkalan militer di Natuna,” ucap Mahfudz, di Gedung DPR RI, Senayan, Senin (21/9).

“Eskalasi di Laut Cina Selatan ini akan dipengaruhi oleh pertarungan ekonomi antara Cina dan AS,” tambah dia.

Oleh karena itu, politikus PKS itu meminta agar pemerintah untuk tidak menutup mata atas kondisi tersebut. Sebab, konflik di Laut Cina Selatan melibatkan kekuatan militer dua negara yang kini menjadi kekuatan ekonomi dunia.

“Kita tidak bisa menutup mata bahwa banyak kasus konflik dan militer didorong oleh kepentingan ekonomi. Kami meminta Kemenhan merespon sekaligus mengantisipasi terjadinya ketegangan nasional kita jika ketegangan di Laut China Selatan ini semakin meningkat,” papar dia.

Lebih lanjut, Mahfud membenarkan, jika sarana dan prasarana yang sudah berada di Natuna cenderung tidak layak. Sebab itu, cukup logis jika dana tersebut digunakan untuk pengembangan fasilitas militer seperti landasan udara, hanggar, dan pangkalan kapal militer.

“Kalau sisi alutsista TNI bisa melakukan deployment ke sana. Tapi sarana dan prasarana untuk pangkalan udaranya, runway, dan juga untuk pelabuhan kapal angkatan laut itu diperbaiki.”

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang