Rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) melintas di Stasiun KA Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/7). Revitalisasi Stasiun KA Palmerah yang diresmikan hari ini dengan luas 2.520 meter persegi tersebut, menghabiskan total dana Rp 36 miliar yang dibiayai dari APBN, mampu menampung 30 ribu penumpang setiap hari dan ditunjang dengan berbagai fasilitas umum. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/Rei/pd/15.

Munich, Aktual.com — Nasib nahas dialami seorang pemuda Mesir. Pemuda berusia 17 tahun yang tidak disebutkan namanya itu nekat melompat dari kereta malam yang ditumpanginya di Jerman. Aksi nekat tersebut dilakukan setelah pihak kepolisian pada Jumat (11/3) meminta remaja itu menunjukkan dokumen keimigrasian.

Dalam pemeriksaan di kereta malam dekat perbatasan Jerman-Austria pada Jumat pagi, pria berusia 17 tahun itu sempat menyerahkan dokumen migrasi keluaran Ausria dan tersebut bahwa ia adalah seorang warga Mesir.

Sementara polisi memeriksa dokumennya, si anak muda malah mencoba kabur ke gerbong berikutnya, lantas membuka jendela dan lompat ke luar kereta. Hal ini disampaikan oleh dua perempuan muda Amerika yang menjadi saksi dalam kejadian tersebut.

Polisi lalu menutup rel dan menemukan jenasah pemuda Mesir.

Kepolisian federal telah mendaftarkan pria tersebut di perbatasan Jerman-Austria sekitar beberapa pekan lalu dan mengembalikannya ke Austria, demikian kata juru bicara polisi Munich.

Jerman, yang menerima lebih dari 1 juta pengungsi pada tahun lalu, merupakan negara favorit para pencari penghidupan layak bagi banyak orang yang mencoba meninggalkan negerinya di Timur Tengah akibat perang dan kemiskinan.

Lebih dari 1,5 juta migran telah masuk ke Eropa di 2015, memantik perdebatan politik di benua Eropa soal bagaimana cara mengatasi krisis migran.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara