Tel Aviv, Aktual.com – Seorang remaja Palestina ditembak mati pada Sabtu (19/3) setelah menusuk polisi paramiliter Israel di dekat permukiman Yahudi di daerah jajahan Tepi Barat. Begitu laporan dari polisi Israel.
“Seorang ‘teroris’ bersenjata pisau menikam polisi perbatasan di kepala setelah dimintai tanda pengenal. Pasukan di tempat kejadian itu menembak dan membunuhnya,” kata polisi dalam pernyataan di Twitter.
Wanita juru bicara polisi mengatakan ia berusia 17 tahun. Kementerian Kesehatan Palestina memastikan kematiannya dan keluarganya mengukuhkan usianya. Sejak Oktober, serangan jalanan hampir setiap hari oleh warga Palestina menewaskan 28 orang Israel dan dua Amerika Serikat.
Pasukan Israel membunuh sedikit-dikitnya 189 warga Palestina, 128 di antaranya dikatakan Israel sebagai penyerang, banyak dari mereka berusia remaja. Sebagian besar lagi ditembak mati dalam bentrokan dan unjuk rasa.
Pemimpin Palestina menyatakan penyerang bertindak akibat putus asa karena tidak ada gerakan menuju negara merdeka. Israel mengatakan mereka dibujuk untuk melakukan kekerasan oleh pemimpin mereka dan di media gaul.
Tentara Israel menembak mati dua remaja Palestina saat keduanya menyerang pemukim Yahudi di rumahnya di tanah rampasan Tepi Barat pada awal Maret, kata militer setempat. Penembakan tersebut adalah kejadian terkini dalam gelombang kekerasan, yang telah berlangsung enam bulan.
“Mereka berjumlah dua orang, masih remaja, teroris. Mereka tiba-tiba muncul di depan rumah dengan pakaian serba hitam sambil memegang tongkat pemukul,” kata Roee Harel, pemilik rumah -yang diserang- di pemukiman Eli dekat kota Nablus, Palestina, kepada Radio Tentara.
Dia mengatakan kedua orang tersebut memukulinya sebelum ia berhasil mengusir keduanya keluar rumah.
Sejumlah tentara kemudian datang ke tempat itu dan menembak mati dua remaja tersebut, kata juru bicara militer.
“Mengingat ancaman berarti terhadap warga sekitar, pasukan keamanan menembak kedua penyerang itu, yang kemudian menyebabkan kematian mereka,” kata militer dalam pernyataan tertulis.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan bahwa kedua orang tersebut baru berusia 17 tahun dan berasal dari desa Qaryaut, tidak jauh dari pemukiman Eli.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara