Perempuan yang akrab disapa Ibu Ning ini mengatakan, melalui media dongeng anak-anak diajak untuk meninggalkan gawai dan tidak menonton televisi. Anak-anak diajak untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan yaitu mendongeng.
Anak-anak pun dibagikan boneka tangan. Dari boneka tangan itu, anak-anak diajak berimajinasi dan bermain dengan asyik. Pola dan pendekatan seperti itu berhasil menarik anak anak untuk ikut terlibat dalam dongeng.
“Mendongeng jarang dilakukan lagi di sekolah maupun di rumah, padahal mendongeng itu penting sebagai sarana hiburan anak, membangun imajinasi anak, meningkatkan keinginan membaca, dan secara tidak langsung kita dapat menanamkan nilai-nilai kebaikan yang bisa dipraktikkan anak-anak dalam kehidupan sehari-hari,” kata Ibu Ning yang juga aktif dalam Komunitas Dongeng ini.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid