Suasana museum lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (27/11/2017). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup turun tipis sebesar 2,553 poin atau setara dengan 0,042% ke level 6.064,58. Tren negatif bursa saham Tanah Air sepanjang hari terjadi di tengah ambruknya bursa saham Asia. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – PT Link Net Tbk (LINK) berencana melakukan pembelian kembali saham perseroan atau share buy back. Rencana perseroan ini sudah disepakati oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

“Persetujuan kembali saham perseroan ini menunjukkan kepercayaan dan keyakinan yang kuat dari pemegang saham terhadap prospek perseroan,” kata Direktur Utama LINK, Irwan Djaja usai acara RUPSLB di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (15/1).

Dia menegaskan, jumlah saham yang akan di-buyback itu dengan total maksimal 7,1 persen dari pembayaran saham dan akan dilaksanakan dalam periode 18 bulan. Dengan harga maksimal Rp6.000 per lembar saham

“Dimulai dari tanggal 15 Januari 2018 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” jelas dia.

Untuk melakukan aksi korporasi tersebut, pihak perseroan juga telah menganggarkan dana sebanyak-banyaknya mencapai Rp1,3 triliun.

“Tapi tetap akan kita lakukan secara prudent dan penuh dengan kehati-hatian,” kata dia.

Sejauh ini, laju saham LINK sendiri per hari ini mencapai 5.475 per lembar saham.

Dia menegaskan, tujuan buyback saham ini untuk menjaga kepercayaan dari share holder dan agar pasar juga lebih percaya terhadap perseroan.

Dalam RUPSLB ini, pihaknya juga melaporkan pencapaian 2 juta home passed pada akhir 2017 lalu.

Untuk membiayai aksi perseroan tersebut, pihaknya masih mengandalkan kas perseroan. Makanya, kata Irwan, begitu dikonfirmasi terkait rencana pencarian dana di pasar modal (fund rising) di tahun ini, katanya, belum terlalu mendesak.

“Soal fund rising ini masih belum terlalu mendesak. Kami masih akan observasi lebih lanjut dan melihat kondisi pasar. Tapi memang kondisi free cashflow kita masih solid. Ada dana Rp500 miliar kami di perbankan,” pungkas dia.

Reporter: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Eka