Berdasar data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), gini ratio atau tingkat ketimpangan di Indonesia pada Maret 2017 lalu adalah 0,393, atau turun 0,001 poin dari gini ratio September 2016.
Pada 2016 lalu, lembaga keuangan Swiss Credits Suisse, menempatkan Indonesia di posisi ke-4 sebagai negara dengan ketimpangan ekonomi terbesar di dunia. Berdasarkan survei Credits Suisse pada tahun itu, 1% dari jumlah penduduk Indonesia telah menguasai 49,3% dari kekayaan nasional.
Karenanya, Firdaus pun menegaskan penolakannya terhadap rencana Mendag terkait dijadikannya ritel besar sebagai pemasok barang warung-warung kecil.
“Jadi modal dan laba akan kembali ke Jakarta semua, maka kami menolak,” tegasnya seraya menyudahi.
Laporan: Teuku Wildan A
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby