Washington, Aktual.co —Gedung Putih mengutuk rencana Israel untuk membangun 450 rumah baru di Tepi Barat sebagai “tidak sah dan kontraproduktif” untuk mencapai perdamaian, Jumat (30/1). “Kami memiliki keprihatinan yang mendalam tentang pengumuman pembangunan yang sangat kontroversial ini,” kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest.
“Itu akan memberikan dampak yang merugikan di lapangan, memicu ketegangan yang sudah panas dengan Palestina dan selanjutnya mengisolasi Israel secara internasional. ” Pengumuman Israel itu, yang dilakukan hanya beberapa pekan sebelum pemilihan umum 17 Maret, makin membuat tegang hubungan antara Amerika Serikat dengan sekutu utama Timur Tengah-nya.
Pemerintahan Presiden Barack Obama telah kesal dengan keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerima undangan Kongres untuk berbicara tentang Iran pada awal Maret. Obama mengatakan dia tidak akan bertemu Netanyahu dalam kunjungan itu karena terlalu dekat dengan pemilihan umum Israel, di mana Netanyahu kembali mencalonkan diri.
Gedung Putih menyebut pidato di hadapan Kongres sebagai hal yang di luar protokol. Israel menjajah Tepi Barat dan Jerusalem timur pada 1967 melalui perang enam hari. Membangun pemukiman adalah ilegal berdasarkan hukum internasional dan ditentang oleh masyarakat internasional karena menghambat terciptanya kesepakatan perdamaian akhir dengan Palestina.
Artikel ini ditulis oleh: