Jakarta, Aktual.com — Direktur Eksekutif Energy Watch Ferdinand Hutahaean menyatakan, adanya rencana Presiden Jokowi untuk menurunkan harga BBM dalam paket kebijakan tahap ketiga, sebaiknya jangan hanya jadi alat politik semata.
“Presiden mestinya mengkaji secara komprehensif dan cermat, jangan cuma menurunkan harga, hanya untuk kepentingan politik, karena akan jadi percuma dan sia-sia jika pasar ternyata tidak merespons kebijakan penurunan harga BBM tersebut,” kata Ferdinand Hutahaean dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/10).
Pemerintah harus menghitung secara cermat berapa besaran harga yang akan diturunkan supaya punya dampak terhadap masyarakat, dan jangan hanya mengumumkan penurunan harga BBM tanpa diikuti kebijakan lainnya dari kementerian-kementerian terkait.
“Jika penurunan harga BBM tidak diikuti oleh kebijakan dari kemenhub untuk meninjau ongkos transportasi, penurunan harga BBM akan sia-sia. Demikian juga jika tidak diikuti kebijakan lanjutan dari kementerian perdagangan dan kementerian perindustrian maka percuma menurunkan harga BBM itu,” ucapnya.
Maka, menurut dia, presiden harus memerintahkan kementerian terkait untuk menindaklanjuti kebijakan penurunan harga BBM itu, dengan kebijakan yang eksekusional dari kementerian terkait.
“Kami melihat jika penurunan harga ini ingin punya dampak di tengah masyarakat maka penurunan harga BBM harus berkisar minimum sekitar 5 – 10 persen, jika di bawah itu maka dampaknya tidak akan ada, dan lebih baik tidak usah diturunkan karena tidak membawa manfaat bagi masyarakat.”
Artikel ini ditulis oleh: