Jakarta, Aktual.co — Pemerintah berwacana menjadikan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), sebagai badan usaha milik negara (BUMN) khusus.
Ekonom Universitas Airlangga, Suko Widodo menilai hal tersebut sebagai bentuk keraguan pemerintah dan sebagai ajang bagi-bagi kue kekuasaan di pemerintahan.
“Ini sangat berbahaya karena bisa jadi ini hanya ajang bagi-bagi kue,” kata Suko dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Selasa (2/6).
Menurutnya, rencana pembentukan SKK Migas menjadi BUMN khusus adalah bentuk keragu-raguan dan ketergesa-gesaan pemerintah dalam mengambil kebijakan sektor migas. 
Di mana pada akhirnya, hal itu hanya untuk mengakomodasi semua kepentingan, maka diambil jalan tengah dengan berusaha menjadikannya sebagai lembaga baru.
“Saya khawatir, ini hanya untuk membagi-bagi kue untuk mereka yang sebelumnya tidak mendapatkan porsi kekuasaan,” ungkap dia.
Ia menegaskan, jika pembentukan BUMN khusus tersebut tetap dilanjutkan, maka akan mengancam sektor migas di Tanah Air. Terlebih, kepercayaan publik terhadap Pemerintahan pun terancam anjlok jika hal ini tetap berlanjut.
“Pasalnya, akan menjadi semacam Pertamina tandingan karena mengerjakan lapangan yang sama. Tentu saja ini tidak efektif dan bahkan bisa menghambat ketahanan energi. Tidak hanya itu, jika SKK Migas menjadi BUMN khusus, maka kepercayaan publik bisa anjlok,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby