Bekasi, Aktual.com – Rencana Umar Nayiri (45) untuk berangkat beribadah umroh bersama sang istri pupus pascakecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 yang membawa serta Yunita Safitri (42).
“Rencananya 18 Desember 2018 ini saya sama istri berangkat (Umroh), kebetulan istri memang udah lama mau umroh pertama kali,” katanya di Bekasi, Jumat (2/11).
Umar yang dijumpai di kediamannya Jalan Belanak Raya, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, nampak berupaya tegar saat menghadapi pertanyaan wartawan terkait kabar terakhir sang istri yang hilang bersama pesawat di sekitar perairan Tanjung Karawang, Kabupaten Karawang sejak Senin (29/10) pagi saat menempuh perjalanan menuju Pangkal Pinang.
Rencana perjalanan ibadah ke Arab Saudi itu datang dari keinginan Yunita pascabekerja sebagai pegawai Badan Pemeriksa Keuangan yang sejak 2015 berdinas di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Jadwal pemberangkatan yang telah diterima dirinya bersama sang istri kini tersimpan rapi di laci lemari ruang tidur Umar.
Sebuah tenda nampak sudah berdiri di depan rumah Umar untuk menyambut kedatangan tamu serta sanak keluarga yang resah dengan kabar kecelakaan pesawat berpenumpang 189 orang itu.
Ketika ditanya terkait informasi lanjutan dari tim pencarian korban pesawat jatuh, Umar mengaku sejauh ini belum ada informasi terbaru.
“Saya hanya diminta untuk menyerahkan berkas dan pengambilan sampel DNA untuk keperluan identifikasi di Rumah sakit Polri Kramat Jati,” katanya.
Informasi yang dijalin terkait kabar terkini evakuasi, didapat umar melalui tim khusus BPK yang berada di posko Halim, tepatnya di Hotel Ibis Jakarta.
“Allah punya kehendak lain, manusia hanya bisa berencana. Karena kesibukan kami, rencana perjalanan umroh baru dijadwalkan Desember ini,” katanya.
Umar menceritakan, pada hari kejadian jatuhnya pesawat, bertepatan dengan jadwal suntik vaksin sang istri untuk keperluan perjalanan ibadah di Arab Saudi.
Rencana suntik vaksin Yunita dijadwalkan berlangsung di dekat tempat kerjanya di kawasan Bangka Belitung.
“Mungkin kalau dia ikut vaksin di sini akan beda certinya, tapi itu sudah jalan dan takdir dari Allah,” katanya.
Kepulangan Yunita ke Kota Bekasi itu merupakan kegiatan rutin sang istri setiap dua pekan sekali untuk bersilaturahmi dengan seluruh keluarga.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: