Presiden Joko Widodo (tengah), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said (kiri) dan Direktur PT. Len Industri (Persero) Ahraham Mose (kanan), tiba di lokasi tempat peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di desa Oelpuah Kabupaten Kupang, NTT, Minggu (27/12). PLTS terbesar di Indonesia berkekuatan 5 mega watt (MW) tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu PLN mensuplai aliran listrik bagi warga Kupang. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/ama/15.

Jakarta, Aktual.com — Renaissance Political Research and Studies (RePORT) mengingatkan agar Presiden Jokowi segera menegur bahkan mereshuffle Menteri ESDM Sudirman Said.

Hal itu menyusul keluarnya izin perpanjangan ekspor konsentrat kepada PT Freeport Indonesia yang dinilai bertentangan dengan UU Minerba.

“Ketika pemerintah komit dengan menjaga politik kondusif maka presiden wajib menegur (pembantunya),” kata Direktur eksekutif Renaissance Political Research and Studies (RePORT), Khikmawanto, di Jakarta, Kamis (18/2).

“Apalagi SS (Sudirman Said) ini kan sudah berulang kali melakukan kegaduhan bisa jadi dipertimbangkan di reshufle,” tambahnya.

Menurut dia, keberpihakan Presiden Jokowi terhadap rakyat dan kapasitas kepemimpinan akan dipertaruhkan kembali akibat ulah pembantu yang sulit dikendalikan

“Apalagi alasan perpanjangan ekspor konsentrat oleh ESDM melihat komitmen membangun smelter sangat mengada-ada,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang