Jakarta, Aktual.Com- Ketua Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengatakan, kebebasan berdemokrasi pascareformasi berkembang sejalan dengan kebebasan informasi di media elektronik. Dia pun menyoroti sebuah grup komunikasi WhatsApp (WA), segala informasi sengaja disebarkan, baik yang bermanfaat maupun tidak.
“Jangan sampai kita baca WA lalu jadi sikap. Apalagi dijadikan untuk mengambil keputusan. Apalagi keputusan membenci orang,” imbuh Jimly di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta, Sabtu, 25 Februari 2017.
Informasi yang tersebar melalui medsos belum tentu benar seperti yang terjadi di lapangan. Lantaran kemungkinan informasi terebut telah dibumbui sehingga seolah-olah infomasi benar terjadi.
Jimly menambahkan, perkembangan informasi hoax di media elektronik ini marak terjadi pada laga pilkada serentak 2017, banyak informasi yang menyebarkan kebencian pada masyarakat, sehingga membuat kondisi di masyarakat semakin panas.
Masyarakat, kata Jimly, diharapkan bisa menyadarinya dan menahan diri dalam menyikapi keberlimpahan informasi tersebut. Persatuan dan kesatuan Republik Indonesia ini perlu dijaga erat.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs