Jakarta, Aktual.com – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut jutaan buruh terancam terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) jika Indonesia sampai mengalami resesi ekonomi.
Sementara banyak pihak memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 akan negatif. Jika itu benar terjadi dan berlanjut hingga kuartal III maka Indonesia dipastikan resesi.
“Dua kali minus saja itu berarti nanti akan terjadi resesi, PHK besar-besaran,” kata dia di Kantor KSPI, Jakarta Timur, Senin (20/7).
Sementara hingga Desember diperkirakan ada ratusan ribu buruh yang terkena PHK imbas pandemi COVID-19.
“PHK itu ancamannya ratusan ribu di dalam Desember. Dan kalau ini seperti Singapura, kita resesi, dua kali berturut-turut minus pertumbuhan ekonomi itu bisa resesi, jutaan (buruh kena PHK) setelah Desember,” sebutnya.
Pihaknya, lanjut dia sudah bertemu dengan para pimpinan pabrik-pabrik besar di Indonesia. Seperti sektor otomotif misalnya, sudah mulai mengurangi produksi.
“Ancaman PHK itu sudah di depan mata. Prediksi kami dua bulan lagi ratusan ribu di manufaktur. Industri mobil sudah banyak yang setop produksi, Hino, Honda, Toyota itu raksasa-raksasa dunia yang ada di Indonesia,” sebutnya.
Sementara data PHK berdasarkan versi pengusaha yang sudah mencapai 6 juta orang dipertanyakan olehnya. Dan pihaknya akan membuat posko darurat PHK untuk melakukan perhitungan agar mendapatkan data perbandingan, termasuk terhadap data milik pemerintah.
“Apindo, Kadin (menyatakan) 6 juta orang PHK, mana 6 jutanya PHK? nggak ada. Itu bombastis biar jawabannya Omnibus Law disahkan, stimulus diperbanyak lagi. Yang benar PHK itu ancamannya ratusan ribu di dalam Desember,” tambah dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Warto'i