Jakarta, Aktual.com – Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (PKEM) BKF Kemenkeu, Hidayat Amir menyatakan, dampak yang paling terasa dari resesi ekonomi yakni daya konsumsi yang berkurang.

Dia pun mengibaratkan, laju ekonomi saat ini seperti berada di Jalan Tol yang penuh hambatan, sehingga laju perekonomian tidak berjalan maksimal.

“Daya konsumsinya yang berkurang, biasanya traveling ini tidak,” kata Amir, Kamis (24/9).

Kendati demikian, Amir mengungkapkan, dari situasi resesi ekonomi ini, ada masyarakat yang memang daya konsumsinya hilang. Namun, pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan bantuan langsung tunai untuk menekan laju resesi tersebut.

“Terutama yang terkena PHK,” ujarnya.

Lebih jauh, dia mengaku, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat membaik pada periode Juni 2020 setelah ada kebijakan pelonggaran. Tetapi, setelah itu ekonomi bergerak lambat kembali.

“Nilai ekonomi berkurang, pasti itu mengecil dan tumbuhnya negatif,” tukasnya.

Bahkan Amir menyebut, dampak pandemi ini telah mengubah arah ekonomi global secara drastis dari optimisme perbaikan menjadi resesi.

“World Bank memperkirakan sebanyak 170 negara akan mengalami kontraksi PDB di tahun 2020,” pungkasnya.(RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i